REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Penolakan terhadap kurma Israel
tidak hanya terjadi di Timur Tengah. Di AS, komunitas muslim meluncurkan
kampanye nasional guna memboikot produk kurma Israel.
Organisasi Muslim Amerika untuk Palestina (AMP) memulai kampanye
bertajuk "Ramadhan Dengan Kurma Keadilan" itu. "Sayangnya, banyak Muslim
AS yang tidak sadar telah mengkonsumsi kurma produk Israel. Kurma yang
ditanam Israel di tanah-tahah Tepi Barat yang direbut dari Palestina,"
papar Direktur Program Nasional AMP, Awad Hamdan kepada Alarabiya.net,
Kamis (26/7).
Awad mengatakan kampanye ini bertujuan untuk menginformasikan Muslim
AS terkait cara mengetahui produk Israel. Menurutnya, informasi ini
sangat penting guna menjaga perasaan warga Palestina yang menderita
akibat tindakan Israel tersebut. "Ramadhan merupakan momen yang tepat.
Sebab, sebagian keluarga muslim biasa membeli kurma saat Ramadhan untuk
sajian berbuka," kata dia.
Dalam kampanye itu, AMP mengingatkan konsumen untuk berhenti membeli
kurma dengan merek Jordan River, Yordan River Bio-Tops dan Salomo King.
"Ada baiknya, muslim AS membeli kurma yang diproduksi di California dan
Arizona ketimbang kurma produksi Israel," kata Awad.
Menurut harian Haaretz Israel, produksi kurma itu diketahui
mengeksploitasi buruh dan praktik kerja yang dipertanyakan. Mereka juga
melaporkan, pekerja anak dipaksa untuk tinggal di kebun selama sembilan
jam di bawa teriknya matahari. "Pemilik telah melakukan diskriminasi
terhadap pekerja Palestina dengan membayar upah lebih rendah ketimbang
pekerja Israel," tulis Haaretz.
Pemilik toko kelontong, dan juga pendukung kampanye, Jamil Morrar
mengatakan keterlibatannya dalam kampanye karena dirinya sudah bertekad
untuk tidak pernah menjual produk-produk Israel. "Ketika pelanggan
bertanya soal itu, mereka lantas mengerti dan memahaminya," papar dia.
Sumber: http://www.republika.co.id/kanal/internasional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar